Kamis, 25 Februari 2010

sistem basis data relasional

Basis Data atau DataBase, adalah sebuah kumpulan-kumpulan dari suatu data informasi yang sistematik dan dapat diolah oleh suatu program computer untuk kepentingan tertentu. Sedangkan Sistem Manajemen Basis Data Relasional atau Relational DataBase Management System (RDBMS) adalah seperangkat program computer yang dikonstruksi untuk memanejemen suatu basisdata sebagai sekumpulan data yang disimpan secara terstruktur dan dapat dikenai opreasi-operasi tertentu atas data sebagai suatu permintaan (Query).
Sebenarnya sebelum masa pecahnya Revolusi Industri, istlah ini senantiasa indentik dengan buku besar, kwitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis. Konsepsi mendasar dari basisdata ialah kumpulan dari catatan, potongan pengetahuan dan fakta yang dapat distrukturisasi. Sebuah fakta atau data yang terstruktur senantiasa disebut sebagai skema. Menurut ANSI/SPARC skema sistem basis data/ arsitektur basis data terdiri dari 3 level, yaitu:
1. Skema Internal atau Internal/Physical Level
Skema yang berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik. Skema ini adalah level terendah dalam mempresentasikan basis data yang dimana record disimpan sebagai byte pada storage.
2. Skema Eksternal atau Eksternal/View Level
Skema yang berhubungan bagaimana menyajikan suatu basis data dari sisi setiap user. Skema ini membatasi user berdasarkan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam membangun aplikasi basis data.
3. Skema Konseptual atau Conceptual/Logical Level
adalah skema yang menghubungkan skema internal dengan skema eksternal. Skema ini merepresentasikan seluruh muatan informasi yang dikandung oleh suatu basis data tanpa dibatasi oleh perangkat keras dan lunak yang ada.

Skema harus dapat menggambarkan suatu objek yang dimiliki oleh basisdata beserta hubungan-hubungan objek yang dimilikinya. Skema yang termodelisasi sebagai struktur dari basisdata disebut sebagai model basisdata atau model data. Model data setidaknya terdiri dari 3, yaitu :
1. Entity-Relationship Model
E-R model didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya. Misalnya:
entity Mahasiswa, mempunyai atribut nama, umur, alamat no. ktm.
Pemodelan data dengan model E-R menggunakan diagram E-R. Diagram E-R terdiri dari :
• Kotak persegi panjang, menggambarkan himpunan entity
• Elip, menggambarkan atribut-atribut entity
• Diamon, menggambarkan hubungan antara himpunan entity
• Garis, yang menghubungkan antar objek dalam diagram E-R

2. Objek-Oriented Model
Model berorientasi objek merupakan model yang berbasiskan kumpulan objek yang dimana setiap objeknya memiliki elemen-elemen sebagai berikut:
• Nilai yang diassigment dalam variabel instant.
• Metoda
• Kelas, dan
• Sending a message

3. Model-model lojik berbasis record.
Model lojik terdiri dari tiga model yaitu:
• Model Relasional (Retalional Model)
Model relasional merupakan suatu pemodelan basisdata melalui penggunaan tabel-tabel yang berelasi. Setiap tabel terdiri dari baris dan kolom, sedangkan setiap kolom memiliki nama yang unik.
• Model Jaringan (Network Model)
Data dalam model jaringan direpresentasikan sebagai record dan relasinya dilakukan melalui link. Link dianggap sebagai pointer dan record-record diorganisasikan secara graf.
• Model Hirarki (Hirarchical Model)
Data dalam model ini hampir sama dengan model jaringan yaitu menggunakan record sebagai interprestasi data dan link sebagai relasinya, namun perbedaan yang dimiliki model hirarki terhadap model jaringan ialah model ini diorganisasikan secara tree.

Layman menyatakan bahwa model relasional merupakan perwakilan dari suatu informasi kedalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan diantaranya melalui kesamaan nilai yang dimilikinya. Tabel mendifinisikan suatu informasi melalui baris yang berisi data/informasi aktual dan field/kolom sebagai suatu entity. Sedangkan untuk kedua model yang lainnya lebih menggunakan cara yang lebih eksplisit dalam mewakili hubungan antar tabelnya.
Selain Layman, Edgar F. Codd ialah tokoh yang memperkenalkan "A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks" sebagai salah satu definisi untuk sistem manajemen basis data relasional melalui 12 hukum Codd-nya. Dalam perkembangan implementasinya hukum Codd tersebut tidak dapat diterapakan sepenuhnya ke dalam basis data relasional, namun dalam deskripsi-termonologinya untuk basis data relasional setidaknya mencakup kriteria minimun sebagai berikut:
1. Menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional
2. Menyediakan operator relasioanl untuk memanipulasi data

sumber :
http://knowit.comlabs.itb.ac.id/index.php?topic=26.0
http://www.total.or.id/info.php?kk=relational%20model

cara data dikomunikasikan

oleh Faisal Akib

Bedanya antara jaringan komputer dan komunikasi data yaitu komunikasi data lebih cenderung pada kehandalan dan efisiensi transfer sejumlah bit-bit satu titik ke tujuannya sedangkan jaringan komputer menggunakan teknik komunikasi data tetapi lebih mementingkan arti dari tiap bit dalam proses pengiriman hingga diterima di tujuannya

Komunikasi data adalah transmisi data elektronik melalui media. Media tersebut dapat berupa kabel tembaga, fiber optik, radio frequency dan micro wave (gelombang mikro) dan sebagainya (dibahas pada komponen jaringan). Sistem yang memungkinkan terjadinya transmisi data seringkali disebut jaringan komunikasi data.


Misalkan perangkat input dan transmitter merupakan komponen sebuah personal computer (PC). Seorang user pada sebuah PC akan mengirim pesan m ke user lain. User ini akan mengaktifkan paket electronic mail pada PC dan mengetik pesan melalui keyboard (perangkat input). Karakter string yang dibuat akan disimpan di buffer pada memori utama. PC ini dihubungkan dengan media transmisi, seperti kabel atau telepon melalui perangkat I/O (transmitter), contohnya transceiver atau modem. Pesan tadi akan ditransfer ke transmitter sebagai sebuah barisan voltase [g(t)] yang merepresentasikan bit-bit pada kabel atau bus komunikasi. Transmitter dihubungkan langsung ke medium dan mengkonversi aliran yang datang [g(t)] menjadi sinyal [s(t)] yang memungkinkan untuk ditransmisikan/dirambatkan.

Sinyal yang ditransmisikan s(t) merambat melalui media komunikasi/sistem transmisi – menjadi objek gangguan dalam transmisi sehingga r(t) bisa saja berbeda dengan s(t) - dan diterima oleh receiver sebagai r(t). Receiver berusaha menganalisis keaslian s(t), di dasarkan pada r(t) dan pengetahuannya atas media, yang menghasilkan rangkaian bit g’(t). Bit-bit ini di kirim ke komputer output, dimana bit-bit tersebut di tahan dalam memori sebagai (g’). dalam beberapa kasus, sistem tujuan (destination) akan berusaha memperingatkan jika terjadi error, dan untuk selajutnya bekerja sama dengan sistem sumber sampai akhirnya mendapatkan data yang bebas dari error (error-free data). Data ini kemudian diberikan kepada user melalui suatu perangkat output, seperti printer atau layar monitor . Pesan (m’) sebagaimana dilihat oleh user biasanya merupakan salinan dari pesan aslinya (m).

sumber :
http://teknik-informatika.com/komunikasi-dat
wordpress.com